Perubahan Konsep Kesehatan dan Pencegahan Penyakit _3
Penentu Kesehatan 3 Teori Penyebab Penyakit 4 Tingkatan atau Kategori Pencegahan 6 Tingkatan Pencegahan 6 Pencegahan Pendekatan 8 Epidemiologi Dasar – 9 Abdul Rashid Khan, KA Narayan Pengantar Epidemiologi 9 Mengukur Kesehatan 11 Studi Epidemiologi 13 Skrining 20 Asosiasi dan Penyebab 21 Biostatistik _23 KA Narayan, Abdul Rashid Khan Mengapa Belajar Statistik? 23 Bagaimana Data Dikumpulkan? 24 Tampilan dan Ringkas Data 24 Ringkas Data 26 Distribusi Statistik 28 Distribusi Chi Square 29 Uji Signifikansi 29 Signifikansi Statistik 30 Pengambilan Sampel 31 Lingkungan dan Kesehatan _34 CM Kualitas Air Marya —Kriteria dan Standar 39 Kesadahan Air 42 Perlakuan Khusus terhadap Air 43 Udara 43 Kebisingan 44 Radiasi 45 Perumahan 46 Pengelolaan Limbah 47 Organisasi Sistem Kesehatan di India _ 49 CM Marya Badan Kesehatan Sukarela di India 50 Dewan Kesejahteraan Anak India (ICCW) 50 Asosiasi Keluarga Berencana India 51 Yayasan Nutrisi India 51 Asosiasi Kesehatan Sukarela India (VHAI) 51 The Kasturba Gandhi Trust 51 Aksi untuk Autisme 52 Ajit Foundation 52 Chethana 52 Konferensi Wanita Seluruh India (AIWC) 52 Pragati 52 The Hind Kusht Nivaran Sangh 52 Pelayanan Kesehatan Primer _ 55 CM Marya Konsep Pelayanan Kesehatan Primer 55 Asal Usul Pelayanan Kesehatan Primer 55 Alma-Ata 56 Komponen Pelayanan Kesehatan Primer 56 Deklarasi Alma-Ata 58 Badan Kesehatan Dunia_ 61 CM Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional Marya 62 CARE USA 62 Organisasi Pengungsi dan Bantuan Bencana 63 WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) 63 PAHO (The Pan, Organisasi Kesehatan Amerika) 66 FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) 67 UNDP (Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa) 68 PAHEF (Yayasan Kesehatan dan Pendidikan Pan-Amerika) 68 ICRC (Komite Palang Merah Internasional) 69 Bank Dunia 70 UNFPA (Dana Populasi Perserikatan Bangsa-Bangsa) 70 CARE (Koperasi untuk Bantuan Amerika di Mana Saja) 72 The Rockefeller Foundation [RF] 72 The Ford Foundation 73 Hari Kesehatan Sedunia 73 Tanggal Penting – Kesehatan Dunia 74 Gizi dan Kesehatan_75 RK Marya Kebutuhan Energi Basal 75 Kerja Fisik 75 Kebutuhan Kalori Total 75 Mineral 79 Vitamin Larut Lemak 79 Vitamin Larut Udara 81 Kandungan xiii Gangguan Gizi Kurang (Gizi Kurang) 82 Gangguan Gizi Lebih 84BAGIAN 2 : KESEHATAN MASYARAKAT GIGI Pengantar Kesehatan Masyarakat Kedokteran Gigi_87 Pengertian Kesehatan Masyarakat 87Pelayanan Kesehatan Masyarakat Esensial 88Konsep Kesehatan Masyarakat 88Masalah Kesehatan Masyarakat 88Dampak Penyakit Mulut 88Tonggak Sejarah Kesehatan Masyarakat Gigi 90Tinjauan Sejarah 90Tujuan Kesehatan Masyarakat Gigi 92Alat Kesehatan Masyarakat Gigi Kesehatan 93Langkah Prosedur Kesehatan Masyarakat Gigi 93Fungsi Kesehatan Masyarakat Kedokteran Gigi 95Tonggak Sejarah Kesehatan Masyarakat di India Merdeka 95 Epidemiologi Karies Gigi _ 98 Definisi Marya 98Epidemiologi 98Tren Karies Gigi 100Penyebab Karies Menurun dan Meningkat 100Pandemi Karies Gigi 100Insiden Karies di Eropa 100Insiden Karies di Amerika Serikat 100Skenario India 100Karies Gigi di Negara Terbelakang 101kemungkinan Alasan Menurunnya Karies Gigi di Sebagian BesarNegara Industri Barat 101Proses Karies (Patogenesis) 102Teori Karies Gigi 103Area Rawan Karies Gigi 104Pentingnya Diagnosis Karies Gigi 104Klasifikasi Karies Gigi 104Perubahan Enamel Pada Lesi Karies Dini Perkembangan 105Perubahan yang Tercatat pada Enamel yang Tertutup Plak Gigi 105Histopatologi Karies Gigi 105Karies Enamel 105Karies Dentin 106Berbagai Zona Karies Dentin 107Karies pada Dentin 108Karies Akar 108Kerentanan pada Gigi yang Berbeda 108Faktor yang Mempengaruhi Epidemiologi Karies Gigi 108 Faktoryang Memaruhi Perkembangan Karies Gigi 109Faktor Inang dan Gigi 109Faktor Agen 110Faktor Lingkungan 111Karies Anak Usia Dini 111Karies Akar 111 Epidemiologi Penyakit Periodontal _114 Proses Penyakit CM Maryadan Perubahan Konsepnya 114Epidemiologi 114Prevalensi Gingivitis 114Prevalensi Periodontitis 115Penyebab Penyakit Periodontal 116Faktor Resiko PenyakitPeriodontal 117 Struktur Jaringan Periodontal 117Gingiva 117Ligamen Periodontal 118Sejarah Alam Periodontal Penyakit 118 Periodontitis 119 Klasifikasi Penyakit Periodontal 1 19 Faktor Penentu Periodontitis 119

Epidemiologi, Etiologi dan Pencegahan Kanker Mulut _ 126
CM Insiden Marya, Rakesh Dhankar 126 Di India dan Sri Lanka 126 Negara Barat 126 Tren 126 Tembakau Asap 127 Jenis 127 Kandungan Asap Tembakau 129 Tembakau Tanpa Asap 130 Alkohol 131 Penggunaan Obat Kumur 131 Vitamin dan Mineral Esensial 131 Pekerjaan 131 Sinar Matahari 131 Bahan Kimia 131 Lesi yang Berpotensi Ganas 131 Infeksi Virus 132 Trauma 132 Patogenesis 132 Tipe Patologi 133 Evaluasi Diagnostik 135 Stadion Penentuan 135 Tinjauan Ujian 136 Pentingnya Dini 140 Tingkat Pencegahan Kanker Mulut 140 Kesehatan Masyarakat untuk Pencegahan Kanker Mulut 142 Penghentian Tembakau /Merokok 142

Epidemiologi dan Etiologi Maloklusi _144
Gurkeerat Singh Pandangan Epidemiologis tentang Maloklusi 144 Klasifikasi Maloklusi 144 Klasifikasi Maloklusi Angle 144 Modifikasi Dewey pada Klasifikasi Maloklusi Angle 147 Klasifikasi Maloklusi Bennette 147 Klasifikasi Rangka 148 Sistem Klasifikasi Ackerman-Profitt 148 Kelas Gigi seri ifikasi 148 Prevalensi Maloklusi 150 Etiologi Maloklusi 153 Maloklusi yang Tidak Diobati 155

Pendidikan Kesehatan Gigi _156
CM Marya Pengertian 156 Isi Pendidikan Kesehatan 156 Prinsip Pendidikan Kesehatan 157 Model Pendidikan Kesehatan 158 Komunikasi 159 Elemen Kunci Komunikasi 159 Hambatan atau Penghalang Komunikasi 160 Alat Bantu Pendidikan Kesehatan 160 Metode Pendidikan Kesehatan 161 Langkah Kesehatan Perencanaan Pendidikan 162 Langkah Pembelajaran 163 Berbagai Metode dan Media Pendidikan Kesehatan 163

Prosedur Survei Kesehatan Mulut _165
Metode Ilmiah Marya dalam Melakukan Survei Gigi 165
Survei Kesehatan Mulut (WHO-1997) 167
Survei Pathfinder 168
Penyelenggaraan Survei 170
Keandalan dan Validitas Data 170
Melaksanakan Survei 171
Formulir Penilaian 173
Memperoleh Bantuan dari WHO 181
Pos Tindakan Survei dan Penyusunan Laporan Pengawasan 181

Indeks Gigi _185
Definisi Marya 185
Sifat Indeks Ideal 185
Jenis Indeks 186
Tujuan dan Kegunaan Indeks 186
Indeks yang umum digunakan dalam Kedokteran Gigi 187
Indeks Periodontal 187
Catatan Kontrol Plak 188
Indeks Plak Angkatan Laut 188
Indeks Kebersihan Mulut (OHI) 189
Kebersihan Pasien Indeks Kinerja ( Indeks PHP) 192
Indeks Gingiva (GI) 193
Indeks Kalkulus 193
Indeks Periodontal (PI) 193 Indeks
Penyakit Periodontal (PDI) 194
Indeks Perdarahan Gingiva (GBI) 195
Indeks Gingiva Terlampir Papiler-Marginal 196 Indeks
Jumlah Tulang Gingiva 197
Indeks Kebutuhan Perawatan Periodontal Komunitas (CPITN) 197
Indeks Periodontal Komunitas (CPI) 201
Modifikasi Turesky-Gilmore-Glickman pada Indeks Plak Quigley-Hein 202
Indeks Penyakit Periodontal Angkatan Laut (NPDI) 202
Indeks Karies Gigi 204
Membusuk, Hilang dan Ditambal Indeks Gigi (DMFT) 204
Modifikasi Indeks DMF WHO 205
Indeks Karies Gigi untuk Gigi Sulung (dmft dan dmfs) 205
Pertumbuhan Gigi Campuran
206 Indeks WHO untuk Karies Gigi 206 Indeks Karies Signifikan 207 Indeks Fluorosis 207 Indeks Fluorosis Thylstrup-Fejerskov (TF) 208 Indeks Fluorosis menghadap Gigi (TSIF) 208 Indeks Maloklusi 210 Indeks Kebutuhan Perawatan Ortodonti (IOTN) 210

Alat Bantu Gigi _212
CM Marya Dental Team 212 Perawatan Gigi Komprehensif 212 Definisi 212 Klasifikasi 213 Jenis Pengawasan 213 Alat Bantu Nonoperasi 214 Alat Bantu Operasi 215 Personil Pembantu di India 216 Kedokteran Gigi Empat Tangan 216 Keuangan dalam Kedokteran Gigi _218 Perawatan Gigi Pencegahan dan Diagnostik Marya 218 Gigi Perawatan Dasar dan Prosedur Gigi 218 Perawatan Gigi Utama 218 Ketentuan Umum 218 Mekanisme Pembayaran Perawatan Gigi 219 Paket Pascabayar 219 Paket Pembayaran di Muka Pihak Ketiga Swasta 219 Penggantian Biaya Dokter Gigi dalam Paket Pembayaran Di Muka 220 Swasta Rencana Pembayaran di Muka Pihak Ketiga 220 Organisasi Kesehatan (HMO) 222 Model Staf 222 Model Kelompok 222 Asosiasi Praktik Independen (IPA) 222 Jaringan Kapitalisasi atau Model Kontrak Langsung 222 Rencana Kapitasi 222 Program Publik 223 Medicare 223 Medicaid 223 Promosi Kesehatan Mulut _ 224 CM Marya Konsep Kesehatan 224 Daftar Isi xvii Promosi Kesehatan 224 Prinsip Promosi Kesehatan 224 Promosi Kesehatan Mulut 225 Strategi Promosi Kesehatan Mulut 225 Pendekatan dalam Promosi Kesehatan Mulut 226 Konsep Promosi Kesehatan 226 Elemen Promosi Kesehatan 226 Metode Promosi Kesehatan Mulut 227 Tahapan Perubahan Perilaku 227 Tujuan Kesehatan Mulut 228 Tujuan Kesehatan Mulut Global 228 Program Kesehatan Mulut Nasional di India 230 Besarnya Masalah 231 Status Sistem Perawatan Kesehatan Mulut di India 231 Beban Ekonomi Penyakit Mulut 232 Implementasi Strategi 232 Tindakan Tambahan yang Disarankan 233 Keterlibatan dan Reorientasi Dokter Gigi yang Telinga di Wilayah Perkotaan 234 Implementasi Paket Pencegahan Primer melalui Skema Kesehatan Sekolah di Berbagai Wilayah Perkotaan 234 Reorientasi Pendidikan Kedokteran Gigi di India 235 Keterlibatan Departemen Terkait Lainnya 235 Institut Kedokteran Gigi Nasional Penelitian (NIDR) 235 Pusdiklat Nasional 235 Perencanaan dan Evaluasi_ 236 Pemahaman 236 Tujuan Perencanaan 236 Kegunaan Perencanaan 236 Siklus Perencanaan 236 Evaluasi 238 Evaluasi Alasan 239 Program Kesehatan Gigi Sekolah _240CM ModelMarya 240Model Tiga Komponen 240

Model Delapan Komponen 240 Definisi 241 Sekolah Promosi Kesehatan 242 Tujuan Program Kesehatan Gigi Berbasis Sekolah 243 Mitra Program Kesehatan Mulut Sekolah 24 penerapan3 Sendiri Fluorida 243 Sealant Berbasis Sekolah Program 243 Fluoridasi Air Sekolah 244 Program Aplikasi Fluorida Topikal 244 Pendidikan Kesehatan Mulut 244 Pedoman Program Gigi Sekolah Ideal 244 Program Kesehatan Gigi Sekolah 246 Mempelajari Kesehatan Mulut Anda 246 Program Tattle Tooth I 246 Program Tattle Tooth II 247 Program Theta 247 Yukon Program Kesehatan Gigi Anak 247 Pendidikan Kesehatan Gigi Askov 248 Program Kesehatan Mulut Sekolah Maine 248 Elemen Program Kesehatan Mulut Sekolah 248 Beberapa Program Kesehatan Mulut Berbasis Sekolah di Berbagai Negara 249 Proyek Sekolah Tersenyum di Namibia 250 Program Kesehatan Masyarakat Gigi di Seychelles 250 Kesehatan Mulut Berbasis Sekolah Program Pendidikan di Tiongkok 250 Program Kesehatan Mulut Sekolah di Kuwait 251Program Kesehatan Mulut Sekolah di India 251Perawatan Gigi Tambahan 251

Dewan Kedokteran Gigi India _ 253
Pendahuluan 253
Tujuan/Tugas 253
Konstitusi dan Komposisi Dewan 254
Penggabungan Dewan 254
Cara Pemilihan 254
Masa Jabatan dan Lowongan Santai 254
Presiden dan Wakil Presiden Dewan 254
Komite Eksekutif 255
Pengakuan Dokter Gigi Kualifikasi 255
Tidak Dikenalnya Kualifikasi Gigi 256
Kualifikasi Ahli Kesehatan Gigi 256
Kualifikasi Mekanik Gigi 256
Pengaruh Pengakuan 256
Penarikan Pengakuan 256
Penarikan Pengakuan Kualifikasi Gigi yang Diakui 256
Profesional Perilaku 257
The Indian Register 257

The Dentist Act of India dan Indian Dental Association _ 258
The Dentists Act (29 Maret 1948) 258
Pendahuluan 258
The Dentists (Amandemen) Act, 1993 (2 April 1993) 259
Indian Dental Association (IDA) 261
Tujuan IDA 261
Jenis Keanggotaan 262
Kantor Pusat 262
Cabang Negara 264

Etika Kedokteran Gigi _ 265
CM Definisi Marya 265
Prinsip Etik 265
Kode Etik Dokter Gigi oleh Dental Council of India 267
Tugas dan Kewajiban Dokter Gigi terhadap Pasien dan Masyarakat 267
Kewajiban Seorang Dokter Gigi terhadap Dokter Gigi Lainnya 267
Praktik Tidak Etis 268
Prinsip Umum Seorang Dokter Gigi Kode Etik Profesional di Negara UE (Uni Eropa) 268
BAGIAN 3: GIGI PENCEGAHAN

Plak Gigi_273
Pembentukan Biofilm Plak Gigi 273
Plak Supra dan Subgingiva 276
Signifikansi Plak Gigi 276
26. Pengendalian Plak _277 CM Definisi
Marya 277 Pedoman Penerimaan Produk Kemoterapi 277 Pendekatan Pengendalian Plak 277 Sikat Gigi Manual 278 Sikat Gigi Bertenaga 279 Sonik dan Ultrasonik Sikat Gigi 281 Sikat Gigi Ionik 281 Sikat Gigi Bionic—Soladey 281 Teknik Menyikat Gigi 282 Metode Bass: Menyikat Sulkular 282 Teknik Bass yang Dimodifikasi 283 Metode Stillman 283 Teknik Stillman yang Dimodifikasi 284 Stroke Bergulir 284 Metode Charter 284 Metode Melingkar: Metode Fones 285 Vertikal: Metode Leonard 285 Fisiologis : Metode Smith 285 Alat Bantu Kebersihan Mulut Interdental 285 Benang Gigi 286 Tempat Benang 288 Tusuk Gigi 288 Sikat Interproksimal 289 Sikat Seberkas Tunggal 289 Benang Rajut 290 Strip Kasa 290 Pembersih Pipa 290 Stimulasi Baji 290 Alat Bantu Tambahan 291 Bahan 292 Bahan Abrasif 292 Humektan 2 93 Air 293 Bahan Pengikat 293 Deterjen 293 Bahan Penyedap 293 Pengawet 293 Bahan Terapi 293 Bahan Pemanis 293 Pasta Gigi Terapi 294 Antikaries 294 Bahan Anti Plak 294 Antikalkulus 294 Antihipersensitivitas 295 Bahan Pemutih 295 Bahan Pengungkap 297 Pengendalian Plak Kimia 298 Kendaraan Pengiriman Bahan Kimia 29 8 Antibiotik 299 Enzim 299 Fenol dan Minyak Atsiri 300 Senyawa Amonium Kuarter 301 Antiseptik Bisbiguanida 301 Produk Alami 302 Garam Logam 302 Alkohol Amina 302 Fluorida 302 Promosi Kebersihan Mulut 303 Profilaksis Mulut 304 Langkah-Langkah Profilaksis Mulut 304 27. Diet dan Karies Gigi _ 306 CM Marya Peran Diet 306 Peran Air Liur 307 Mekanisme Karies 307 Studi Observasional pada Manusia 307 Studi Intervensi pada Manusia 308 Eksperimen pada Hewan 309 Eksperimen Pelat Enamel 309 Studi pH Plak 309 Eksperimen Inkubasi 309 Bukti 309 Kurva Stephan Dasar 310 Kurva Stephan: Relevansi Klinis 312 Faktor Makanan dan Karies Gigi 312 Kariogenisitas Gula 313
Karbohidrat dan Karies Gigi 313
Pati dan Karies Gigi 314
Buah-buahan dan Karies Gigi 315
Faktor Pelindung dan Karies 315
Pengaruh Fluorida pada Hubungan Gula-Karies 315
Pemanis Non-Gula dan Karies Gigi 316
Keterbatasan Pemanis Intens 316
Penggunaan Pemanis Intens 316
Pemanis Curah 316
28 . Penilaian Risiko Karies _ 317 CM Marya Tujuan Penilaian Risiko Karies 317 Indikator Penyakit Karies 317 Faktor Risiko Karies 318 Faktor Pelindung Karies 318 Faktor yang Relevan dengan Penilaian Karies Gigi 319 Xerostomia 320 Xerostomia dan Karies Gigi 320 Daftar Isi xxi Klasifikasi 321 Penilaian Risiko Karies 321 Faktor Penilaian Risiko Karies Rendah, Sedang dan Tinggi 321 Cariogram 322 29. Tes Aktivitas Karies _ 324 CM Marya, Vandana Dahiya Tujuan Tes Aktivitas Karies 324 Keunggulan Tes Aktivitas Karies 324 Kriteria Tes Aktivitas Karies Ideal 324 Aktivitas Karies dan Kerentanan Karies 324 Berbagai Tes Aktivitas Karies 325 Tes Skrining Streptococcus Mutans 328 30. Fluorida dalam Kedokteran Gigi _ 330 Sejarah Fluoridasi Air 330 Fluorida dalam Lingkungan 331 Fluorida dalam Air dan Atmosfer 331 Fluorida dalam Biosfer 332 Metabolisme Fluorida 332 Farmakokinetik Fluorida 333 Fluoridasi Buatan (Studi Terkendali) 334 Efektivitas Fluoridasi Air 335 Status Flu oridasi Dunia 335 Tingkat Fluorida yang Sesuai dalam Air Minum 335 Senyawa Fluorida yang Digunakan dalam Fluoridasi Air 336 Metode Fluoridasi Air 336 Kelayakan Fluoridasi Air di India 337 Mekanisme Kerja Fluorida 337 Peningkatan Resistensi Enamel 339 Penghambatan Sistem Enzim Bakteri 340 Meningkatkan Tingkat Pematangan Pasca Erupsi 340 Meningkatkan Remineralisasi 340 Memperbaiki Morfologi Gigi 341 Pemberian Fluorida 341 Fluorida Sistemik 342 Fluoridasi Air 342 Detail Fluoridasi Air 342 Keekonomian Fluoridasi 342 Aspek Medis Fluoridasi Air 343 Fluoridasi dan Hukum 343 Alasan Penghentian asi Fluoridasi 344 Etika Fluoridasi Air 344 Efek Pre-erupsi Fluoridasi Air 344 Fluoridasi Air dan Karies permukaan Akar 344 Suplemen Makanan 345 Fluorida Topikal 348 Keuntungan dan Kerugian Fluorida Topikal 348 Mekanisme Kerja 348 Klasifikasi 349

Fluorida yang Diterapkan Secara Secara Profesional [PATF] 349
Aplikasi Klinis 351
Teknik Aplikasi Fluorida 356
Fluorida yang Diterapkan Sendiri 358
Pasta Gigi Fluorida 358
Obat Kumur Fluorida 360
Metode Pembuatan 360
Rekomendasi 360
Keuntungan 360
Paparan Fluorida dari Berbagai Macam Sumber 360
Bukti Pengurangan Karies 361
31. Fluorosis Gigi dan Pencegahannya _ 363 CM Marya Sumber Fluorida 363 Asupan Fluorida 364 Toksisitas Fluorida 366 Penatalaksanaan Toksisitas Fluorida Akut 367 Dosis Fluorida yang Mematikan dan Aman 368 Fluorosis Gigi dan Kekeruhan Enamel 368 Berbagai Bentuk Fluorosis 368 Pencegahan Fluorosis 369 Defluoridasi Air 369 Macam-macam Metode Defluoridasi Air 371 Defluoridasi Air Dengan Teknik Nalgonda 373 32. Vaksin Karies Gigi _ 375 Avinash J, CM Marya Sejarah Vaksinasi 375 Patogenesis Molekuler Karies Gigi 375 Konsep Dasar 376 Macam Macam Imunitas 376 Vaksin 376 Sasaran Vaksin Spesifik 378 Jalur Imunisasi 378 Sistem Imun Mukosa Umum 379 Imunisasi Pasif 380 Imunisasi Aktif pada Manusia 380 Pendekatan Imun Pasif 380 Sistem Ajuvan dan Pemberian Vaksin Karies Gigi 381 Waktu dan Populasi Sasaran Vaksinasi Karies 382 Kemajuan Terkini 382 Risiko Penggunaan Vaksin Karies 382 Prospek dan Kekhawatiran 383 Aspek Kesehatan Masyarakat 383 33. Pit and Fissure Sealant _ 384 CM Marya Klasifikasi Pit and Fissure Sealant 384 Tujuan Sealant 384 Kriteria Ideal Sealant 384 Alasan Penggunaan Pit and Fissure Sealant 387 Prosedur Penggunaan Aplikasi Pit dan Fissure 387 Indikasi Penggunaan 388 Kontraindikasi 388 Retensi Sealant 388 Isi XXIII Karies Fissure dan Sealants 389 Restorasi Resin Preventif 389 Fluoride yang Mengandung Sealant 390 Program Sealant 391 390 KEFFEFTALIFIKASI KEPALA KEPALA 390 Kegagalan 391 Kegagalan 391 Kegagalan 391 391 Sealant 391 391 390 KEFFEFTALIFIKASI COSEFITY 390 LAKU 391 LAKU 391 LAKU 391 LAKU 391 LAKU 391 391 SEATANT PUBLIK 390 KEFFEFTALITAS COSETIFIFIFIKASI 390 Kegagalan 391 LAKU 391 Kegagalan 391 Newer . _395 395 Alasan Penggunaan Alat Tangan untuk ART 395 Bahan yang Digunakan 395 Kontraindikasi Alat ART 395 Alat 395 Bahan 396

Restorasi Gigi Berlubang Satu Permukaan Menggunakan ART 396
Bahan Perawatan (Ionomer Kaca sebagai Bahan Restoratif) 397
Restorasi Gigi Berlubang Banyak Permukaan Menggunakan ART 398
Pemantauan Restorasi ART 399
Protokol Restorasi yang Gagal atau Cacat 399
Keuntungan dan Keterbatasan ART 399
Pencegahan dan Penatalaksanaan Kegagalan 400
35. Pencegahan Karies Gigi _401 Pembentukan Karies 401 Metode Pencegahan Karies Gigi 402 Meningkatkan Ketahanan Gigi 403 Memerangi Mikroorganisme Penyebab Karies 403 Memodifikasi Pola Makan 403 Meningkatkan Ketahanan Inang/Gigi 404 Penggunaan Fluorida Secara Sistemik 404 Topikal Fluorida 405 Memerangi Mikroorganisme Penyebab Karies/Penghilangan dan Pengendalian Plak 406 Modifikasi Pola Makan/Pengendalian Pola Makan 407 Strategi Pencegahan Karies Gigi 408 Keseimbangan Karies 409 Memodifikasi Proses Karies 410 Kelompok Risiko Karies Gigi 410 Panduan Antisipatif: Edukasi Orang Tua dan Pasien 410 Kadar Pencegahan Karies Gigi 411 Modifikasi Perilaku pada Anak Resiko Karies Tinggi 412 Terapi Pencegahan Berdasarkan Faktor Risiko 412 Modifikasi Perilaku pada Geriatri 412 36. Pencegahan Penyakit Periodontal _415 Penilaian Kebersihan Mulut 415 Tahapan Penyakit Periodontal 415 Pencegahan Penyakit Periodontal 416 Metode Pencegahannya Pencegahan Penyakit Periodontal 417 Peran Pasien dalam Terapi Periodontal Pencegahan 420 Terapi Periodontal Suportif (SPT) 420 37. Pencegahan Maloklusi_ 422 CM Marya, Gurkeerat Singh Pendahuluan 422 Tindakan Pencegahan yang Dilakukan (Ortodontik Pencegahan) 422 Konseling Orang Tua 422 Pengendalian Karies 423 Pemeliharaan Ruang 424 Pengelupasan Gigi Sulung 424 Kelainan Perlekatan Frenal 424 Geraham Pertama Permanen Terkunci 424 Kelainan Otot Mulut 425 Pemeliharaan Ruang (pada Gigi Sulung dan Campuran ) 425 Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Pemeliharaan Ruang 426 Persyaratan Ideal Pengelola Ruang 427 Klasifikasi Penjaga Ruang 427 Interseptif Ortodonti 427 Mengatasi Kerumitan 431 38. Penyakit Keropos Gigi _ 434 Pendahuluan 434 Keausan Gigi 434 Atrisi 434 Abrasi 434 Erosi 435 Abfraksi 437 Epidemiologi Keausan Gigi 437 Pencegahan Keausan Gigi 439 39. Pencegahan Trauma Gigi_441 Penyebab 441

Mekanisme Kerja Mouthguard 442
Pemilihan Mouthguard 442
Jenis Mouthguard 443
Langkah-Langkah Pembentukan Mouthguard 444
Membantu Cedera Gigi di Pengasuhan Anak 445
Pencegahan Trauma Gigi 445
Pencegahan Primer 445
Permukaan Taman Bermain 446
Daftar Periksa Keamanan Taman Bermain Rumah Luar Ruangan (CPSC) 446
Perawatan Dini Overjet Besar (Gigi Campuran) 447
Pencegahan Sekunder 447
Pertolongan Pertama pada Gigi Avulsi 448
Perawatan di Klinik Gigi untuk Gigi Avulsi 448
40. Bahaya Kerja di Kedokteran Gigi _ 450 Prevalensi Marya 450 Definisi 450 41. Pengendalian Infeksi di Kedokteran Gigi _455 CM Pengendalian Infeksi Marya 455 Daftar Isi xxv Penularan Infeksi 456 Standar Kewaspadaan 456 Komponen Pengendalian Infeksi 457 Fitur Ruang Perawatan 465 Instrumen Sekali Pakai Sekali Pakai 469 Penanganan Spesimen Biopsi 469 Penggunaan Gigi yang Dicabut dalam Lingkungan Pendidikan Kedokteran Gigi 469 Pengelolaan Limbah Biomedis 469 BAGIAN 4: PERILAKU ILMU PENGETAHUAN 42. Sosiologi dalam Penerapan Kesehatan Masyarakat Gigi _473 Manik Razdan, CM Marya Definisi 473 Peran Sejarah Kedokteran 473 Evolusi Masyarakat Manusia 473 Variasi Pola Penyakit seiring dengan Perubahan Masyarakat 474 Perubahan Masyarakat dan Pola Penyakit Gigi 474 Pendekatan Sosial-Lingkungan ( Model Sosial) 475 Faktor Kesehatan dan Sosial 475 Kelas Sosial dan Reaksi Masing-Masing Terhadap Perawatan Gigi 476 Ketimpangan Usia dalam Kesehatan 478 Ketimpangan Gender dalam Kesehatan 479 Ketimpangan Etnis dalam Kesehatan 479 Pola dan Konsep Budaya Tabu Terkait Kesehatan 479 Tabu Terkait Kedokteran Gigi 480 Antropologi Medis 481 Sejarah Antropologi Medis 481 Sistem Kedokteran Tradisional 481 Kaitan Sosiologi dengan Antropologi 481 43. Psikologi Anak _ 483 Bhavna Gupta, Anil Gupta Definisi 483 Pentingnya Belajar Psikologi Anak 483 Teori Psikologi Anak 483 Teori Lainnya 487 44. Manajemen Perilaku dalam Kedokteran Gigi Komunitas _488 Sadanand K, Anil Gupta Dokumentasi/Penganan Kategori 488 Variabel yang Mempengaruhi Perilaku Anak 489 Pengaturan Klinik 489 Manajemen Perilaku 490 BAGIAN 5: PRAKTEK GIGI 45. Manajemen Praktek Gigi _ 497 Definisi Marya 497

Pendirian Klinik Gigi 497
Pemilihan Tempat 497
Pemilihan Lokasi 497
Pemilihan Gedung 498
Bantuan Keuangan 498
Perancangan Klinik Gigi 498
Manajemen Klinik Gigi
498 Manajemen Personalia 498 Manajemen
Pasien 499
Manajemen Catatan 499
Akuntansi dan Aspek Keuangan Lainnya dalam Praktik Kedokteran Gigi 500
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Kedokteran Gigi 500
Cara Memulai Praktek Kedokteran Gigi 500
Memulai Praktek Sendiri 500
Membeli Praktek Lama dan/atau Bekerja dengan Dokter Gigi Rekanan 500
46. Kedokteran Gigi Forensik _ 501 CM Definisi Marya 501 Komponen Odontologi Forensik 501 Sejarah 501 Peran Gigi dalam Penentuan Identitas Manusia 502 Bekas Gigitan 503 Bencana Massal 505 Perkiraan Usia 505 Identifikasi Jenis Kelamin 506 Masalah Dokumentasi dan Komunikasi Internal dan Eksternal 506 Radiologi Forensik 506 Penganiayaan Anak 507 Cheiloskopi 507 Antropologi Forensik 507 Odontologi Komputer 508 47. Komputer dalam Kedokteran Gigi_509 CM Marya Bagian Komputer 509 Penerapan Komputer dalam Kedokteran Gigi 511 48. Ergonomi Kedokteran Gigi _517 Leher dan Bahu Marya 517 Pergelangan Tangan dan Tangan 518 Nyeri Punggung Bawah 518 Faktor Psikososial dan MSD Terkait Pekerjaan di Kedokteran Gigi 518 Strategi Pencegahan Intervensi Tempat Kerja 518 Menyediakan Ruang yang Cukup 519 Mengakomodasi Preferensi Individu 519 Mengurangi Tenaga Fisik 519 Instrumen Desain 519 Instrumen Tangan 519 Handpiece Gigi 519 Penerangan 520 Pembesaran 520 Kursi Operator 520 Isi xxvii Kursi Pasien 520 Postur/Posisi 520 Penjadwalan 521 Alat Pelindung Diri 521 49. Undang-Undang Perlindungan Konsumen _522 Avinash J, Swaroop Savanur Pendahuluan 522 Sifat Sistem Hukum 522 Definisi 522 Lembaga Penyelesaian Sengketa Konsumen 523 Langkah Pencegahan Terhadap Litigasi 525 Persetujuan 526 Perlindungan Terhadap Hasil Litigasi 528 50. Perawatan Gigi Komprehensif _ 529 Perawatan Awal versus Perawatan Pemeliharaan Anil Ankola 529 Pencegahan versus Perawatan 529 Tenaga Kerja yang Terlibat dalam Perawatan Gigi Komprehensif 529

Prasyarat untuk Perawatan Gigi Komprehensif yang Baik Program Perawatan Gigi 530 Pemeliharaan Catatan 530 Tantangan dan Keterbatasan 530 Peran Dokter Gigi Kesehatan Masyarakat 530

Definisi _ 531
Indeks _541

Unduh