1. Teknik Perawatan Kulit Neonatus
Ricky Setiawan
RSUD Sjafrie Rachman, Bangka, Indonesia
ABSTRAK
Kulit neonatus berbeda dari kulit orang dewasa, perawatan kulit yang tidak sesuai dapat mengganggu barrier kulit dan memicu berbagai
penyakit seperti dermatitis atopi dan dermatitis popok. Tulisan ini menyarankan beberapa anjuran merawat kulit neonatus dimulai dengan
membiarkan vernix caseosa pada bayi baru lahir, mandi awal setelah kondisi bayi stabil, dimandikan minimal 2 hingga 3 kali dalam 1 minggu,
menjaga area popok tetap bersih dan kering, dan dapat ditambahkan pelembap.
Kata kunci: Dermatitis atopi, dermatitis popok, neonatus, perawatan kulit
2. Teknik Rekonstruksi Penis Total dan Pilihan Flap
Silvia Halim Pranoto
Universitas Hang Tuah, Surabaya, Indonesia
ABSTRAK
Hilangnya penis akibat kecelakaan atau penyakit merupakan hal yang menghancurkan diri seorang pria baik secara fisik maupun psikis. Teknik
rekonstruksi penis berkembang seiring dengan evolusi flap di bidang bedah rekonstruksi. Metode transfer jaringan bebas menggunakan arteri
radialis dari flap lengan bawah dalam satu tahap adalah yang paling dianjurkan. Pada artikel ini akan diulas modalitas rekonstruksi berbagai
macam defek penis, yang dapat menjadi pilihan untuk hasil yang memuaskan.
Kata kunci: Flap lengan bawah, penis, phallus, rekonstruksi penis
3. Peran Kopeptin Serum pada Anak dengan Pneumonia
Carolina, Wisman Dalimunthe
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/
RS H. Adam Malik Medan, Indonesia
ABSTRAK
Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak. Kopeptin merupakan rantai glikopeptida-asam amino dari prekursor hormon
vasopresin arginin yang juga dikenal sebagai hormon anti-diuretik. Pada anak dengan pneumonia, dijumpai peningkatan kadar kopeptin serum
yang berhubungan dengan tingkat keparahan pneumonia dan komplikasinya. Penelitian lanjutan terkait peran kopeptin sebagai uji diagnostik
dan prediktor prognostik pneumonia pada anak masih dibutuhkan.
Kata kunci: Kopeptin, pneumonia anak
4. Peran Vitamin D3 Analog dalam Dermatologi
Synthia Sari Toha, Ahmad Fiqri, Nurrachmat Mulianto
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi, Surakarta, Indonesia
ABSTRAK
Kulit memainkan peran penting dalam metabolisme vitamin D3
dan memproduksi hormon aktif, yaitu metabolit vitamin D3
atau 1,25-(OH)2
-D3
yang sangat penting untuk pemeliharaan homeostasis kalsium. Penggunaan vitamin D3
analog (VDA) sebagai monoterapi atau terapi kombinasi
untuk berbagai penyakit kulit telah banyak dilaporkan dan hasilnya cukup signifikan.
Kata kunci: Dermatologi, vitamin D
5. Perkembangan Terapi Kanker Prostat
Hastarita Lawrenti
Departemen Medical PT. Kalbe Farma Tbk., Jakarta, Indonesia
ABSTRAK
Kanker prostat termasuk keganasan yang paling sering dijumpai pada pria. Five-year survival rate untuk kanker prostat sangat tinggi. Sekitar 25-
33% kanker prostat lokal yang diterapi dengan pembedahan dan radioterapi akan rekuren. Kanker prostat stadium lanjut dikategorikan menjadi
non-metastatik, metastatik, dan kanker prostat resisten kastrasi. Terapi penurunan hormon androgen dan kemoterapi masih penting untuk
kanker prostat stadium lanjut. Enzalutamide dan terapi terkait penurunan androgen, penghambat CYP17 abiraterone, memperbaiki radiographic
progression free survival (rPFS) dan menunda saat dimulainya kemoterapi.
Kata kunci: Kanker prostat, terapi
6. Penyakit Kawasaki: Tatalaksana di Rumah Sakit
dengan Fasilitas Terbatas
Rini Andriani
Bagian Ilmu Kesehatan Anak, RS Kharitas Bakti Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
ABSTRAK
Dua kasus penyakit Kawasaki datang dengan keluhan utama berbeda. Diagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium berupa anemia
dengan leukositosis, neutrofilia, trombositosis, dan peningkatan CRP. Ekokardiografi saat diagnosis dan kontrol menunjukkan hasil normal.
Terapi IVIg dan aspirin diberikan dengan pengawasan ketat. Tantangan diagnosis dan terapi penyakit Kawasaki di fasilitas terbatas adalah tidak
adanya pemeriksaan ekokardiografi. Kemampuan diagnosis dan terapi penyakit Kawasaki di fasilitas terbatas dapat menjadi kompetensi dokter
anak umum.
Kata kunci: Diagnosis, penyakit Kawasaki
7. Tatalaksana Monkeypox
Johan Indra Lukito
Medical Department, PT. Kalbe Farma Tbk. Jakarta, Indonesia
ABSTRAK
Monkeypox merupakan penyakit zoonosis akibat virus yang terjadi terutama di daerah hutan hujan tropis Afrika tengah dan barat. Virus
monkeypox mirip cacar. Meskipun monkeypox jauh lebih ringan daripada cacar, namun dapat fatal. Virus monkeypox sebagian besar ditularkan
ke manusia dari berbagai binatang liar seperti tikus dan primata, juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Tingkat kematian saat terjadinya
wabah monkeypox antara 1% – 10%, sebagian besar pada kelompok usia lebih muda. Tidak ada pengobatan atau vaksin khusus, namun vaksinasi
cacar sangat efektif mencegah monkeypox.
Kata kunci: Cacar, monkeypox, virus, zoonosis
8. Microbiome and Its Roles in Gut-Brain Axis
Khing S. Ong,1 Zack ST. Lim,2 Boenjamin Setiawan3
1Director Allergy and Immunology Division, Department of Pediatrics, University of California Irvine, USA, 1978-1985 2Retired RPH
(Registered Pharmacist), USA
3Founder, Stem Cell Institute, PT. Kalbe Farma Tbk. Jakarta, Indonesia
ABSTRACT
Among the trillions of microbes that live in our intestinal tract, scientists have found groups of species that play a key role in our health and
disease conditions. These microbes harbored on our mucosal and skin surfaces with the bulk of it in the colon of our lower gut system. It is
commonly referred to as gut commensal. In this review we summarized briefly our current knowledge of these microbiota or microbiome,
and how they work to affect our functions in different organs and systems including our brain and immune system, either directly or indirectly
through their metabolites. Technical advances in genetic sequencing such as metagenomic and 16S rRNA (ribosomal RNA) sequencing had
greatly facilitated researches on microbiome. Our review will be focused mainly on the roles of microbiome in the gut-brain axis. The use of
probiotics and prebiotics for intervention of dysbiosis or altered microbiome will also be discussed.
Keywords: Gut-brain axis, microbiome, prebiotic, probiotic
9. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Tajam Penglihatan
Menggunakan Kartu Snellen dan Aplikasi
Smartphone PEEK Acuity pada Anak Usia 5-6 Tahun
Saphira Evani,1 Andika A. Witono,2 Fabian J. Junaidi3
1Klinik Az-Zahra, Tangerang, 2 RS Dian Harapan, Jayapura, 3 Jakarta, Indonesia
ABSTRAK
Tajam penglihatan adalah parameter penting kualitas penglihatan. Pemeriksaan tajam penglihatan menggunakan kartu Snellen umum dilakukan
pada praktik klinis. Penggunaan kartu Snellen pada pasien anak usia pra-sekolah/taman kanak-kanak membutuhkan kooperasi penuh antara
pemeriksa dan pasien serta tergantung kemampuan membaca huruf. Aplikasi smartphone sebagai alat bantu pemeriksaan tajam penglihatan
yang mudah digunakan salah satunya adalah aplikasi PEEK (portable eye examination kit) Acuity. Peneliti hendak membandingkan validitas hasil
tajam penglihatan menggunakan aplikasi PEEK Acuity dengan kartu Snellen pada anak usia pra-sekolah (5-6 tahun).
Kata kunci: Anak usia pra-sekolah, aplikasi smartphone, kartu Snellen, PEEK acuity, pemeriksaan tajam penglihatan
10. Krim Ekstrak Bawang Hitam (Allium sativum Linn)
Mencegah Peningkatan Ekspresi MMP-1 dan Penurunan
Jumlah Kolagen Dermis Kulit Tikus (Rattus norvegicus)
Wistar Jantan yang Dipapar Sinar UV-B
Balqis Wasliati, Wimpie Pangkahila, A.A.G.P Wiraguna
Program Studi Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
ABSTRAK
Pendahuluan: Bawang hitam berasal dari bawang putih (Allium sativum Linn) melalui proses pemanasan, sehingga terjadi peningkatan
kandungan antioksidan: fenolik, flavonoid (quarcetin), dan DPPH (IC-50). Tujuan penelitian ini adalah membuktikan krim ekstrak bawang hitam
(Allium sativum Linn) mencegah peningkatan ekspresi MMP-1 dan penurunan jumlah kolagen dermis pada kulit tikus (Rattus norvegicus) Wistar
jantan yang dipapar sinar UV-B. Metode: Penelitan ini adalah penelitian eksperimental post-test only control group design. Sampel penelitian ini
terdiri dari 36 ekor tikus (Rattus norvegicus) Wistar jantan, dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan secara acak. Tikus diberi bahan dasar krim dan
dipapar sinar UV-B disebut kelompok kontrol, tikus diberi krim ekstrak bawang hitam 15% dan dipapar sinar UV-B disebut kelompok perlakuan.
Total dosis UV-B 840 mJ/cm2
selama 4 minggu. Setelah perlakuan, tikus dieuthanasia dengan ketamine-xylazine lalu ekspresi MMP-1 diperiksa
secara imunohistokimia dan jumlah kolagen dermis kulitnya menggunakan pewarnaan Pico-Sirius-Red. Hasil: Rerata ekspresi MMP-1 kelompok
kontrol 28,58% dan kelompok perlakuan 8,60%; p<0,001 (uji t independent); terdapat perbedaan bermakna ekspresi MMP-1 antara kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan. Rerata jumlah kolagen kelompok kontrol 57,53% dan kelompok perlakuan 83,80%; p<0,001 (uji t independent);
terdapat perbedaan bermakna jumlah kolagen antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Simpulan: Krim ekstrak bawang hitam (Allium
sativum Linn) 15% mencegah peningkatan ekspresi MMP-1 dan penurunan jumlah kolagen dermis kulit tikus (Rattus norvegicus) Wistar jantan
yang dipapar sinar UV-B.
Kata kunci: Ekspresi MMP-1, jumlah kolagen, krim ekstrak bawang hitam, UVB