1. Penggunaan Media Informasi yang Bijak untuk

Anak Usia Dini di Era Digital
Suryadi Limardi,1 Sardono Widinugroho,2 Consistania Ribuan3

1Puskesmas Tena Teke, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, 2RSAD Udayana, Denpasar, 3RS Ciputra Citra Garden City,

Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Usia dini merupakan masa penting bagi anak untuk membangun hubungan erat dengan orang lain dan lingkungan sekitar, membentuk
kebiasaan hidup sehat, serta menjadi masa emas perkembangan otak. Inovasi teknologi telah mengubah pola penggunaan media oleh anak
usia dini. Penggunaan media digital yang berlebihan saat usia dini dapat mengakibatkan gangguan fisik, psikologis, dan perkembangan anak.
Orang tua memiliki peranan penting dalam membentuk kebiasaan penggunaan media yang sehat pada anak. Pembatasan durasi penggunaan
media, pemantauan aktivitas media anak, serta interaksi antara orang tua dan anak saat penggunaan media merupakan langkah-langkah
penting untuk menciptakan kebiasaan penggunaan media yang bijak bagi anak usia dini.
Kata kunci: Anak usia dini, media digital, media informasi

2. Red cell Distribution Width sebagai Prediktor

Penyakit Kardiovaskuler
Bagus Fitriadi Kurnia Putra,1 Ugroseno Yudho Bintoro2

1Departemen Ilmu Penyakit Dalam, 2Divisi Hematologi Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

ABSTRAK

Baru-baru ini, sejumlah besar penelitian telah menemukan hubungan independen di luar faktor risiko tradisional antara peningkatan RDW
(anisositosis) dan penyakit kardiovaskuler. Red cell distribution width (RDW) adalah ukuran variasi ukuran dan indeks heterogenitas eritrosit. RDW
juga dikaitkan dengan mortalitas penyakit kardiovaskuler dan mortalitas umum pada populasi yang berbeda. Masih harus diteliti lebih lanjut,
apakah RDW hanya suatu biomarker atau juga mediator patogen untuk penyakit kardiovaskuler tertentu.
Kata kunci: Biomarker, red cell distribution width, penyakit kardiovaskuler

3. Diagnosis Demam Rematik pada Anak: Update

Felicia Dewi, Pamela

Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Demam rematik adalah penyakit non-supuratif setelah terinfeksi streptokokus beta hemolitik grup A. Gejala demam rematik muncul jika terjadi
respons autoimun tubuh yang disebabkan oleh kemiripan antigen streptokokus dengan sel tubuh. Revisi American Heart Association (AHA) tahun
2015 berisi pembagian kriteria mayor dan minor berdasarkan populasi berisiko rendah dan sedang-tinggi, serta pentingnya ekokardiografi pada
karditis subklinis. Revisi kriteria Jones bertujuan mempertajam diagnosis untuk tatalaksana yang lebih cepat dan akurat.
Kata kunci: Demam rematik, infeksi streptokokus, kriteria Jones

4. Update Tatalaksana Sepsis

Ivan Aristo Suprapto Putra
RSUD Kota Surakarta, Surakarta, Indonesia

ABSTRAK

Pembaharuan definsi dan kriteria sepsis dari menggunakan istilah Sindrom Respons Inflamasi Sistemik (SIRS) menjadi Sequential Organ Failure
Assessment (SOFA); SOFA merupakan kriteria penilaian kerusakan organ. SOFA score ≥2 dan qSOFA ≥2 menunjukkan adanya sepsis. Manajemen
resusitasi awal sepsis meliputi: resusitasi cairan awal, pemberian antibiotik spektrum luas, kultur darah, dan pengukuran kadar laktat.
Kata kunci: Sepsis, seqeuntial organ failure assessment (SOFA), sindrom inflamasi respons sistemik (SIRS)

5. Acute Embolic Stroke as the Sole Presentation of
Infective Endocarditis in Mitral Valve Prolapse
Andreas Hartanto Santoso,1 Leonardo Paskah Suciadi,2 Frandy Susatia3
1General Practitioner, Fatima Hospital, Ketapang, West Kalimantan, 2Cardiologist,
3Neurologist at Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta, Indonesia

ABSTRACT

Case: A 43 yo. male was hospitalized with acute drowsiness and left-sided hemiparesis. Stroke was confirmed by head CT scan. Diagnosis of
definite infective endocarditis (IE) was made by 1 major criterion (vegetation at mitral valve on echocardiography) and 3 minor criteria (mitral
valve prolapse, persistent fever, and stroke). However, blood cultures were negative presumably due to early antibiotics administration. He was
treated with parenteral antibiotics for 10 days, and continued with outpatient parenteral antibiotic therapy (OPAT). A clinical improvement was
observed. Conclusion: Acute stroke can be an early manifestation of IE without any cardiac symptoms.
Keywords: Acute stroke, infective endocarditis, mitral valve prolapse

6. Giant Cell Tumor of Tendon Sheath

Timotius Benedict Djitro,1 Dyonesia Ary Harjanti,2 Kidyarto Suryawinata,2 Iwan Irawan Karman3

1Internship, Departemen Patologi Anatomik, 2Departemen Patologi Anatomik, 3Departemen Bedah,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Giant cell tumor of tendon sheath (GCTTS) adalah tumor kedua tersering di tangan, tetapi relatif jarang ditemui pada praktek sehari-hari. Tumor
yang lebih sering terjadi pada wanita berusia 30-50 tahun ini tidak memiliki gejala spesifik sehingga sulit dibedakan dari tumor lain yang
ditemukan pada tangan. Angka rekurensi tinggi sehingga sering muncul kembali setelah eksisi. Pemeriksaan histopatologi pre-operatif penting
untuk diagnosis agar penanganan tepat untuk menekan rekurensi.
Kata kunci: Giant cell tumor of tendon sheath, histopatologi, rekurensi

7. Manajemen Varisela Neonatal

Rohmatul Hajiriah Nurhayati

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram/RSUP

Nusa Tenggara Barat, Mataram, Indonesia

ABSTRAK

Infeksi primer varicella-zoster virus (VZV) neonatal sangat menular dan berisiko tinggi menyebabkan kematian. Diagnosis klinis varisela neonatal
melalui temuan lesi patognomonik dalam berbagai stadia di saat bersamaan. Infeksi ini dapat diatasi dengan terapi asiklovir; penelitian terbaru
lebih merekomendasikan rute intravena dibandingkan rute oral, terutama untuk infeksi yang telah menyebar. Selain pengobatan, dilakukan
pencegahan untuk meminimalkan penularan virus.
Kata kunci: Asiklovir, varisela neonatal, varicella zoster virus

8. Immune Thrombocytopenia

Sandy Wijaya

Rumah Sakit Tk.IV Madiun, Kota Madiun, Jawa Timur

ABSTRAK

Immune thrombocytopenia (ITP) merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan destruksi dan penurunan produksi trombosit. Gejala yang
sering adalah perdarahan mukokutan serta penurunan jumlah trombosit hingga kurang dari 100.000/μL. Terapi terdiri dari beberapa lini sesuai
keadaan klinis untuk memperbaiki kualitas hidup pasien.
Kata kunci: Imun, ITP, trombositopenia

9. Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Prader-Willi

Giovanni Reynaldo,1 Audrey Desiree2
1RS St. Carolus, 2Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Prader-Willi Syndrome (PWS) adalah penyakit genetik multisistemik kompleks yang diwariskan secara paternal, merupakan penyebab obesitas
genetik paling umum dengan perkiraan insidens sebesar 1:15.000 hingga 1:25.000 kelahiran hidup. PWS disebabkan oleh tidak adanya ekspresi
gen pada regio kromosom 15q11.2-q13. Komplikasi yang umum meliputi gagal tumbuh pada masa prenatal, fitur dismorfik, perawakan pendek,
hipogonadisme, gangguan kognitif, hiperfagia, dan gangguan perilaku. Penanganan PWS memerlukan pendekatan multidisiplin seperti
manajemen nutrisi, penanganan insufisiensi adrenal, hipotiroidisme, hipogonadisme, pemberian hormon pertumbuhan, dan tatalaksana
obstructive sleep apnea syndrome untuk menurunkan morbiditas, mortalitas, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Kata kunci: Nutrisi, obesitas, Prader-Willi Syndrome

10. Diagnosis Dini Displasia Panggul

Benedictus Deriano

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Displasia panggul atau DDH (Developmental Dysplasia of Hip) merupakan perkembangan abnormal panggul berupa displasia, subluksasi,
dan dislokasi sendi panggul pada anak-anak. Diagnosis dini dan tatalaksana segera sangat berpengaruh terhadap kemungkinan hasil terbaik.
Keterlambatan deteksi dan tatalaksana menimbulkan gangguan cara berjalan, berkurangnya kekuatan panggul, dan meningkatkan kejadian
penyakit degeneratif sendi panggul dan lutut. Penatalaksanaan (non-bedah dan bedah) tergantung usia anak saat diagnosis dan derajat
keparahan displasia.
Kata kunci: DDH, deteksi dini, displasia panggul

 

DOWNLOAD