1. Grape Seed Effects on Blood Pressure and

Plasma Lipid Level
Daniela Angeline,1 Michelle Martina2

1General Practitioner in Ade Mohammad Djoen General Hospital, Sintang, West Borneo

2General Practitioner in North Jakarta, Indonesia

ABSTRACT

Grape seed is known for its antioxidative and anti-inflammatory properties. This paper discuss its benefits on human, such as reducing blood
pressure and plasma lipid level, therefore reducing atherosclerosis risk and subsequently prevent cardiovascular diseases.
Keywords: Blood pressure, grape seed, hypertension, plant-derived therapeutics, plasma lipid

2. Obstetric Antiphospholipid Syndrome: Etiologi
Keguguran Berulang yang Sulit Dikenali

Jonathan Kevin Djuanda

Dokter PTT Puskesmas Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

ABSTRAK

Keguguran atau abortus merupakan masalah yang dialami ibu hamil trimester pertama. Penyebabnya bervariasi dari kelainan kromosom hingga
penyakit kronis ibu hamil. Obstetric antiphospholipid syndrome (OAS) merupakan penyakit autoimun yang dapat muncul dalam kehamilan,
menyebabkan keguguran berulang sehingga menimbulkan beban medis, sosial, dan finansial yang besar. Pada kasus OAS murni tidak ada
gejala lain; oleh karena itu, penting untuk dikenali.
Kata kunci: Abortus, autoimun, sindrom antifosfolipid dalam kehamilan

3. Nutrisi Agresif untuk Neonatus Kurang Bulan
Nikmah Febriyanti Marito Lubis, Bugis Mardina Lubis, Guslihan Dasa Tjipta, Pertin Sianturi, Beby

Syoani Hasibuan, Syamsidah Lubis, Fera Wahyuni

Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik, Medan, Indonesia

ABSTRAK

Banyak neonatus kurang bulan yang mengalami gagal tumbuh setelah lahir, salah satunya akibat nutrisi tidak adekuat. Pemberian nutrisi agresif
mulai dikembangkan untuk mengatasi hal tersebut dengan pemberian nutrisi secara enteral atau parenteral segera setelah lahir. Praktik tersebut
terbukti dapat memperbaiki tumbuh kembang neonatus kurang bulan dengan efek samping tidak signifikan.
Kata kunci: Neonatus kurang bulan, nutrisi agresif

4. Mean Platelet Volume sebagai Faktor Prognostik

Sepsis pada Anak
Ria Puspitasari, Rina C. Saragih, Munar Lubis
Divisi Emergensi Rawatan Intensif Anak (ERIA),

Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP. H. Adam Malik, Medan, Indonesia

ABSTRAK

Sepsis adalah kondisi klinis disfungsi organ yang berpotensi mengancam nyawa. Skor Pediatric Logistic Organ Dysfunction 2 (PELOD-2) sering
digunakan untuk memprediksi kematian pasien sepsis. Sebagian besar penelitian menemukan adanya peningkatan nilai MPV pada pasien
sepsis, baik neonatus maupun dewasa. Nilai MPV dapat dijadikan salah satu parameter untuk menilai prognosis pasien sepsis.
Kata kunci: MPV, sepsis

5. Keratoakantoma Regio Gluteal

Anggana Raka Paramitasari, Ferry Arrochman, Susanti Rosmala Dewi, Ance Imelda Betaubun, Dendy

Zulkar, Endra Yustin Ellista Sari

Bagian/KSM Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr Moewardi, Surakarta,

Indonesia

ABSTRAK

Keratoakantoma (KA) adalah neoplasma jinak sel skuamosa yang jarang berkembang menjadi karsinoma dan bermetastasis. Keratoakantoma
sering dijumpai pada daerah terpapar sinar matahari dan secara klinis sulit dibedakan dari karsinoma sel skuamosa (KSS). Walaupun jarang,
KA dapat muncul di tempat yang tidak terpapar matahari. Kasus seorang wanita 59 tahun dengan benjolan di bokong sejak 15 tahun yang
makin membesar. Pasien pernah dioperasi namun lesi muncul kembali. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan tumor soliter regio gluteal 2 x 2,5
x 0,5 cm sewarna kulit terfiksir, bagian inti berbentuk seperti kawah dengan tepi berbatas tegas. Dermoskopi menunjukkan gambaran massa
keratin hitam kekuningan di tengah lesi, dengan zona berwarna keputihan dan struktur vaskuler berbentuk hairpin di sekitar lesi. Pemeriksaan
histopatologi menunjukkan tumpukan massa keratin dan nekrotik yang mengarah ke diagnosis KA. Pasien diterapi dengan eksisi luas.
Kata kunci: Keratoakantoma, trauma

6. Colon Interposition for Esophagus and Pyloric Antrum
Strictures Caused by Caustic Agent Ingestion

Andry Irawan,* Abdul Mughni Rozi**
General Surgery Resident, Digestive Surgery Staff,
Diponegoro University/Kariadi Hospital, Semarang, Indonesia

ABSTRACT

Swallowing irritating agent can cause chemical burn, which can develop complications such as stricture. Correctional procedures may cause
further tissue damage with additional loss of function. Colon interposition is a therapeutic option for severe stricture cases.
Keywords: Agent ingestion, chemical burn, colon interposition, stricture

7. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan
Minum Obat Penderita Kusta di Puskesmas Pasir Panjang

dan Puskesmas Alak di Kota Kupang, Indonesia

Marvin Giantoro
Puskesmas Oepoi Kota Kupang, Indonesia

ABSTRAK

Kota Kupang merupakan daerah endemis kusta. Faktor–faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan minum obat di Puskesmas Kota Kupang
perlu diteliti guna meningkatkan kepatuhan minum obat dalam pemberantasan penyakit kusta. Penelitian ini bersifat observasi analitik dengan
desain potong lintang; dilakukan di Puskesmas Pasir Panjang dan Puskesmas Alak di Kota Kupang dengan pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Didapatkan dua variabel bebas yang paling berhubungan dengan tingkat kepatuhan minum obat, yaitu pengetahuan (nilai p =
0,000) dan persepsi (nilai p = 0,001). Variabel bebas yang tidak berhubungan dengan tingkat kepatuhan minum obat responden adalah jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jarak akses, biaya akses, cara akses, dan dukungan keluarga (nilai p > 0,005).
Kata kunci: Kepatuhan minum obat, kusta, Puskesmas

8. Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Brugada

Herick Alvenus Willim,1 Infan Ketaren2

1Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, 2SMF Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso,

Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

ABSTRAK

Sindrom Brugada (SB) adalah abnormalitas listrik jantung bawaan yang langka. SB merupakan salah satu penyebab utama kematian mendadak
pada usia muda tanpa penyakit jantung organik. SB dapat bersifat asimptomatik ataupun simptomatik. Beberapa pasien dapat mengalami
sinkop, bahkan aritmia yang mengancam nyawa seperti fibrilasi ventrikel. EKG menjadi kunci utama diagnosis SB. Diperlukan stratifikasi risiko
dan strategi lanjutan untuk mencegah henti jantung mendadak.
Kata kunci: Fibrilasi ventrikel, henti jantung mendadak, sindrom brugada

9. Infeksi Human Immunodeciency Virus (HIV)

dalam Kehamilan
Hartanto,1 Marianto2
1Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya,
2Rumah Sakit Umum Kalideres, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Infeksi HIV selama masa kehamilan dapat menyebabkan transmisi vertikal dari ibu ke anak baik dalam masa kehamilan maupun saat proses
persalinan. Beberapa strategi telah dikembangkan untuk menurunkan transmisi vertikal berupa edukasi kesehatan reproduksi, pencegahan
infeksi dengan penggunaan kondom, skrining HIV universal, tatalaksana menggunakan ARV, PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis), serta deteksi dini
dan tatalaksana infeksi HIV pada ibu hamil. Pemilihan jenis persalinan pada wanita hamil dengan HIV sangat bergantung pada viral load pada
saat usia kehamilan sudah aterm. Tatalaksana ARV pada ibu hamil tetap dilakukan demi menekan risiko transmisi. Pemberian ASI pada dasarnya
dikontraindikasikan. Profilaksis ARV diberikan kepada bayi.
Kata kunci: AIDS, ARV, HIV, kehamilan

10. Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang Malaria dengan
Perilaku Pencegahan pada Kehamilan pada Ibu Hamil di Desa
Muara Siberut dan Desa Maillepet, Mentawai, Indonesia

Kezia Christy,1 Tommy Nugroho Tanumihardja,2 Yvonne Suzy Handayani3

1Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2Departemen Anestesiologi, 3Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat

dan Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Pendahuluan: Mentawai merupakan daerah dengan angka malaria terbesar di Sumatera Barat, namun masih sedikit penelitian mengenai
pengetahuan, sikap, dan perilaku pencegahan malaria terutama pada ibu hamil sebagai kelompok masyarakat berisiko tinggi. Metode:
Penelitian analitik dengan desain penelitian cross-sectional pada ibu hamil di Desa Muara Siberut dan Desa Maillepet, Mentawai, Sumatera
Barat. Pengambilan data dengan wawancara responden dari rumah ke rumah menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji Chi square
dan Fisher dengan Interval Kepercayaan 95% dan nilai kemaknaan p<0,05 menggunakan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil: Dari 36
responden, 22 responden (61,1%) memiliki pengetahuan baik, 24 responden (66,7%) memiliki sikap positif, 27 responden (75%) tidak memiliki
perilaku pencegahan. Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku (p=0,062) dan sikap dengan perilaku (p=0,706).
Terdapat hubungan bermakna antara usia (p=0,020), jarak fasilitas kesehatan (p=0,020), dan peran tokoh panutan (p=0,001) terhadap perilaku
pencegahan malaria terutama pada ibu hamil. Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku dan sikap
dengan perilaku mengenai pencegahan malaria terutama pada ibu hamil. Terdapat hubungan bermakna antara usia, jarak fasilitas kesehatan,
dan peran tokoh panutan terhadap perilaku pencegahan malaria terutama pada ibu hamil. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai metode
efektif penyampaian informasi untuk masyarakat Mentawai serta pengaruh faktor budaya pada perilaku pencegahan malaria terutama pada
ibu hamil.
Kata kunci: Malaria dalam kehamilan, muara Siberut, pengetahuan, perilaku, sikap

11. Peranan Ekstrak Solanum lycopersicum L terhadap
Ekspresi Basic Fibroblast Growth Factors (bFGF) dan
Pencegahan Skar Hipertro k pada Tikus Strain Wistar

Aulia Rahman, Indah Julianto, Prasetyadi Mawardi
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin,

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RS Dr.Moewardi, Surakarta, Indonesia

ABSTRAK

Tujuan. Mengetahui peranan ekstrak Solanum lycopersicum L (tomat) pada ekspresi basic fibroblast growth factor (bFGF) dan mencegah skar
hipertrofik. Metode. Penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan post-test only control group design di Laboratorium Bagian
Farmasi Universitas Setia Budi selama 28 hari menggunakan 30 ekor hewan coba tikus strain Wistar yang dibagi 3 kelompok. Pada seluruh tikus
dibuat perlukaan di area punggung. Kelompok 1 dengan perlakuan Solanum lycopersicum L 20% gel topikal. Kelompok 2 dengan perlakuan
topikal gel transparan (berisi kombinasi karboksimetilselulosa 2,3% dan propilen glikol 20%). Kelompok 3 tanpa perlakuan. Penilaian ekspresi
bFGF berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia dengan vectastain. Penilaian scar elevation index (SEI) berdasarkan pemeriksaan histopatologi
dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil.
Tidak ada perbedaan bermakna ekspresi bFGF pada ketiga kelompok. Didapatkan perbedaan bermakna penilaian SEI; di kelompok 1 dengan
perlakuan Solanum lycopersicum L 20% gel topikal tidak terbentuk skar hipertrofik.
Kata Kunci: basic fibroblast growth factors, skar hipertrofik,Solanum lycopersicum l.

12. Uji Validitas dan Reliabilitas Cognitive Assessment

Interview versi Indonesia

Wikan Ardiningrum,1 Carla Raymondalexas Marchira,2 Cecep Sugeng Kristanto,3 Silas Henry

Ismanto,4 Seviana Primawati5

1Psikiater, RS Jiwa Grhasia, 2Psikiater, Konsultan Psikiatri Komunitas, 3Psikiater, Konsultan Psikiatri Biologi, 4Psikiater, Departemen
Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr Sardjito,

5Dokter Umum, RS Jiwa Grhasia, DI Yogyakarta, Indonesia

ABSTRAK

Introduksi. Defisit kognitif merupakan prediktor konsisten disabilitas pasien skizofrenia. Salah satu instrumen penilaian fungsi kognitif pasien
skizofrenia adalah Cognitive Assessment Interview. Tujuan penelitian ini untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen Cognitive Assessment

Interview versi Bahasa Indonesia (CAI-Ina). Metode. Uji validitas dan reliabilitas meliputi uji validitas isi, uji validitas konstruk, uji reliabilitas inter-
rater, dan uji reliabilitas konsistensi internal. Pengambilan data dilakukan satu kali pada 112 pasien skizofrenia dan informan di klinik rawat

jalan psikiatri RS Jiwa Grhasia DIY. Analisis data menggunakan SPSS 16. Hasil. Hasil kajian ulang, penerjemahan, dan terjemahan balik CAI-Ina
oleh pakar telah disetujui oleh Ventura sebagai penyusun instrumen asli. Semua item dalam instrumen CAI-Ina memiliki korelasi sedang-kuat
dengan skor total CAI-Ina (r=0,568-0,720; p<0,001). Terdapat korelasi sangat kuat antara skor total penilai, pasien, dan informan (r=0,903-0,944;
p<0,001). Analisis faktor mendapatkan dua komponen utama, yaitu komponen terkait memori dan tidak terkait memori yang keduanya dapat

menjelaskan 58,6% keseluruhan konstruk instrumen CAI-Ina. Nilai Cronbach’s alpha pasien 0,789; informan 0,835; dan penilai 0,850. Hasil uji inter-
rater koefisien Kappa seluruh item dan skor total 0,722-0,939 dan koefisien konkordansi Kendall W 0,834-0,985. Skor CAI-Ina memiliki korelasi kuat

dengan skor GAF (r=-0,722-(-)0,808; p<0,001) ataupun kemampuan fungsi sosial (r=-0,684-(-)0,750; p<0,001). CAI-Ina memiliki validitas isi dan
konstruk yang baik serta reliabilitas yang tinggi.
Kata kunci: CAI, Indonesia, reliabilitas, skizofrenia, validitas

 

DOWNLOAD