1.Aturan Papan Praktik

Mahesa Paranadipa M

Staf Pengajar Etik dan Hukum Kesehatan, Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia

2.Tatalaksana Status Epileptikus di Instalasi Gawat Darurat

Agung Prasetyo1, Bowo Hery Prasetyo2

1Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Kota Pontianak
2SMF Neurologi, Rumah Sakit Tk II Kartika Husada, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Indonesia

ABSTRAK

Status epileptikus merupakan suatu kondisi kegawatdaruratan neurologis dengan morbiditas dan mortalitas tergantung durasi bangkitan.
Tujuan terapi status epileptikus adalah penghentian segera aktivitas serangan agar mengurangi kematian dan kesakitan. Pedoman saat ini
merekomendasikan benzodiazepin sebagai terapi lini pertama, fosfenitoin, asam valproat dan levetirasetam sebagai terapi lini kedua, serta agen
anestesi sebagai terapi lini ketiga.
Kata Kunci: epilepsi, serangan, obat antiepilepsi, status epileptikus

3.Metode Diagnostik Dermatitis Kontak Protein

Nyoman Suryawati, Christiana Paramita

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/

Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Indonesia

ABSTRAK

Dermatitis kontak protein (DKP) adalah reaksi alergi pada kulit yang dipicu oleh protein berasal dari tanaman atau hewan. DKP merupakan
dermatitis kontak tipe cepat dipicu oleh protein bermolekul tinggi diduga suatu reaksi hipersensitivitas tipe I atau gabungan reaksi
hipersensitivitas tipe I dan IV. DKP penting dipertimbangkan sebagai diagnosis banding dermatitis kronis pada tangan terutama pada individu
dengan pekerjaan berisiko tinggi kontak dengan protein. Tes tusuk merupakan metode diagnostik baku emas. Penatalaksanaan DKP yang
utama adalah menghindari alergen penyebab dan terapi topikal kortikosteroid potensi tinggi.
Kata kunci : dermatitis kontak protein, alergen, dermatitis kronis

4.Potensi Carvacrol Dalam Daun Bangun-bangun Sebagai Antimikroba dan Imunostimulator

Hilna Khairunisa Shalihat

Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Kekhususan Ilmu Gizi Klinik
Fakultas Kedokteran Indonesia, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus, L) merupakan salah satu tanaman obat yang banyak dikonsumsi di daerah Tanah Karo dan
sekitarnya. Daun Bangun-bangun mengandung senyawa calvacrol yang dipercaya berkhasiat sebagai bahan antimikroba. Beberapa penelitian
menunjukkan aktivitas antimikroba spektrum luas calvacrol terhadap hampir setiap bakteri Gram positif dan Gram negatif. Selain itu, calvacrol
juga dapat digunakan sebagai antifungi. Penelitian pada hewan coba menunjukkan potensi calvacrol sebagai imunostimulator.
Kata Kunci: antimikroba, calvacrol, Coleus amboinicus, Daun Bangun-bangun

5.Intoleransi Makanan pada Neonatus Kurang Bulan

Nurul Handayani Ardy, Pertin Sianturi
Divisi Perinatologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara /RSUP. H. Adam Malik, Medan, Indonesia

ABSTRAK

Intoleransi makanan adalah masalah pencernaan yang paling umum pada bayi prematur saat menyusui. Intoleransi makanan akan
menyebabkan kurangnya nutrisi neonatus sehingga mempengaruhi proses pertumbuhan. Mekanisme intoleransi makanan tidak jelas tetapi
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor fisiologis seperti pematangan motilitas saluran pencernaan, penundaan pengosongan lambung, dan
malabsorpsi. Intoleransi makanan juga berhubungan dengan morbiditas seperti sepsis neonatal dan Necrotizing Enterocolitis (NEC).
Kata kunci: Intoleransi makanan ,neonatus, kurangbulan

6.Efek Penambahan Laktulosa pada Susu Formula Bayi: Tinjauan Sistematik

Moretta Damayanti1, Damayanti Rusli Sjarif2

1Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP dr.

Moehammad Hoesin, Palembang

2Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSUPN Cipto

Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Pendahuluan: Salah satu komponen terbesar dalam air susu ibu (ASI) adalah oligosakarida. Oligosakarida berperan penting pada saluran
cerna bayi melalui efek prebiotiknya. Laktulosa sebagai salah satu oligosakarida sintetis, telah dikategorikan sebagai prebiotik dan memiliki
efek menyerupai ASI dalam hal mengubah komposisi mikrobiota usus. Metode: Tinjauan sistematis efek penambahan laktulosa ke dalam
susu formula bayi. Hasil: Laktulosa bisa memperbaiki konsistensi dan frekuensi tinja, hingga menyerupai tinja bayi yang mendapat ASI. Efek
samping campuran prebiotik yang sering ditemui adalah diare, kembung dan muntah. Simpulan: Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
merekomendasikan penambahan laktulosa secara rutin pada susu formula bayi.
Kata kunci: Laktulosa, oligosakarida, prebiotik, susu formula.

7.Pemeriksaan Fungsi Membran Peritoneum pada Prosedur Dialisis Peritoneal

Tika Adilistya1, Ina Susianti Timan2

1Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan
2Departemen Patologi Klinik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Dialisis peritoneal (DP) adalah suatu proses dialisis menggunakan rongga perut sebagai penampung cairan dialisat dan peritoneum sebagai
membran dialisis semipermeabel. Melalui membran ini, produk buangan akan berdifusi ke cairan dialisat dan cairan tubuh berlebih akan
dikeluarkan secara osmosis akibat adanya agen osmotik pada cairan dialisat. Kesuksesan terapi DP tergantung pada integritas membran
peritoneum baik secara morfologi maupun fungsional. DP jangka panjang juga dapat menyebabkan perubahan anatomi jaringan peritoneum
sehingga diperlukan suatu uji fungsi membran peritoneum. Peritoneal equlibration test (PET) adalah uji estimasi laju transpor zat dan kapasitas
ultrafiltrasi membran peritoneum. Pada makalah ini akan dipaparkan PET dan interpretasinya, serta contoh kasus terkait.
Kata kunci: dialisis peritoneal, peritoneal equilibration test, fungsi membran peritoneum

8.Therapeutic Effect of Avocatin B in Avocados Toward Acute Myeloid Leukemia

Dias Rima Sutiono, Anthony Ryan Pantoni
Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L), Jakarta, Indonesia

ABSTRACT

Acute myeloid leukemia is the abnormal division of immature myeloid precursor cells in the bone marrow affecting mostly older people. Till
date, there are no potent treatments due to the fact that it cannot target leukemic stem cells which are responsible for relapse and initiation of
leukemia. Current treatments can also pose side effects that might to be too harsh for older people. Avocatin B is a lipid derived from avocado
that can be a novel potent drug to replace or go along with the current therapies. Avocatin B is able to induce leukemic cell death and their stem
cells while leaving normal cells unharmed. Their mechanisms of actions include inhibiting fatty acid oxidation which causes reactive oxygen
species mediated apoptosis and lipotoxicity. Their selectivity towards leukemic cells over normal cells are due to the fact that they are able to
target leukemic mitochondria which are different from the normal cells’ mitochondria in terms of their metabolic pathways.
Keywords: Acute myeloid leukemia, Avocatin B, Leukemic Stem Cells, Fatty acid oxidation

9.Sindrom Balint Hanna Karmila, Leonirma Tengguna

RS Bergerak Badau, Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Indonesia

ABSTRAK

Sindrom Balint disebabkan lesi bilateral pada perbatasan lobus parieto-oksipital dengan trias gejala utama simultanagnosia, ataksia optik, dan
apraksia okular. Berbagai faktor penyebab adalah stroke, trauma kepala, tumor otak. Sindrom Balint terkadang salah didiagnosis sebagai kelainan
visus; diperlukan pendekatan teliti agar penatalaksanaan tepat.
Kata kunci: Sindrom Balint, simultanagnosia, ataksia optik, apraksia okular.

10.Hidrosefalus dan Tatalaksana Bedah Sarafnya

Khrisna Rangga Permana

Alumna Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK

Hidrosefalus merupakan kondisi penumpukan carian serebrospinal (CSS) mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial (TIK) dan juga
penekanan jaringan normal sekitar. Hidrosefalus dapat diakibatkan gangguan produksi, aliran atau penyerapan CSS. Prevalensi hidrosefalus
sekitar 3 tiap 1000 kelahiran. Penanganan dengan shunt atau pengaliran ke tempat lain melalui teknik ETV (endoscopic third ventriculostomy).
Kata kunci: ETV, hidrosefalus, intervensi, shunt

11.Respons Sistem Imun pada Epilepsi

Komang Juwita Endrawati
RSU Dharma Yadnya, Denpasar, Bali, Indonesia

ABSTRAK

Ep ilepsi merupakan kondisi kronis dengan penyebab multifaktorial. Jumlah pasien resisten obat sekitar 20-40% diduga akibat keterlibatan peran
imun dalam epileptogenesis. Beberapa komponen imunitas neuron berperan pada patogenesis epilepsi dan penggunaan obat anti epilepsi
berpengaruh pada sistem imun. Obat anti epilepsi bersifat imunosupresan; imunitas innate dan adaptif berubah bermakna saat dan setelah
kejang.
Kata kunci: epilepsi, sistem imun

12.Potensi Antibakterial Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.)

Yaumil Reiza

Program Internship Dokter Indonesia periode 2017/2018,

RSU Cut Meutia/Puskesmas Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara/Kota Lhokseumawe, Aceh, Indonesia

ABSTRAK

Nilam aceh (Pogostemon cablin Benth.) menghasilkan minyak atsiri yang dinamai minyak nilam. Kon stituen utama minyak nilam yang berperan
sebagai antibakterial adalah alkohol nilam dan pogostone. Penelitian telah menunjukkan efektivitas nilam aceh dalam menghambat berbagai
spesies bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Target kerjanya adalah menghambat penicillin-binding proteins (PBP), dihidrofolat sintetase
(DHPS), dihidrofolat reduktase (DHFR), DNA girase, dan RNA polimerase yang diperlukan dalam biosintesis berbagai struktur bakteri.
Kata kunci: antibakterial, minyak nilam, nilam aceh (Pogostemon cablin Benth.), pogostone

 

[download id=”199″]